Sabtu, 14 September 2013

Rindu


Aku tidak berencana untuk menemui lelaki itu lagi. Tapi siang ini aku baru saja bertemu dengannya. Dia lelaki itu. Lelaki yang selalu kembali menggelorakan rinduku. Dan aku rindu.

    Lelaki itu berdiri tegak di hadapanku. Rambutnya yang hitam pekat hampir saja menyentuh bahu. Sesaat aku mengawasi kekar tubuhnya yang nampak sangat jangkung. Tatapan matanya meyakinkan, tidak menyiratkan ragu sedikit pun. Hidungnya berlekuk menarik. Kelopak matanya lebar, ditambah kumis tipis yang tertata rapi. Terkesan karismatik. Lelaki itu membungkuk, membetulkan ikatan tali sepatunya yang telepas.
“ lihatlah, aku tak sanggup menyangkal bahwa lelaki itu sangat menarik” gumamku dalam hati.
Ada hal yang bahkan lebih menarik adalah tarikan bibirnya ke kanan setiap kali ia tersenyum padaku.
“ahh, betapa percaya dirinya aku” gumamku lirih.
 Tiba – tiba saja kepalaku terasa berputar kencang.  Kuangkat wajahku perlahan. Memastikan bahwa lelaki itu benar - benar  disini. Yaa allah, aku belum mampu melupakannya. Belum. Bahkan hingga malam kemarin lelaki itu masih kembali menggelorakan rinduku.
“ aku merindukanmu “suaraku tersedat.
Lelaki itu mendongakkan kepala, memastikan bahwa aku sedang mengatakan sesuatu kepadanya.
“ kau bilang apa ?” tanya lelaki itu
“ tidak, aku tidak mengatakan apa- apa” sergahku setengah terbata – bata.
“ oh ya ?? senang bisa melihat mu lagi, sampai jumpa” jawab lelaki itu.
“yyaa, iyaa, sampai jumpa” jawabku masih terbata.
Aku memukul jidat keras. Betapa cerobohnya tindakan ynag baru saja kulakukan.
“Aku merindukanmu. Tapi aku terlalu munafik untuk untuk mengakui. Maaf.” Kataku terisak.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

ahhaide' i know i iknow

Unknown mengatakan...

eeehhh, jangan sebut namanya :D

http://onlymuudz-permenlollipop.blogspot.co.id mengatakan...

hahhahaaaa

Posting Komentar