Kamis, 12 April 2012

Luka Dalam

Luka Dalam


Kau telah pergi, tanpa pesan terakhir.
Kini, hanya ada aku dan kenangan itu, kenangan akan bayang mu..

Aku berjalan gontai sambil meneteskan air mata , air mata kehilangan.

Sedang kau, takkan pernah tahu betapa sakitnya aku saat itu, saat kau pergi dariku.






Rabu, 11 April 2012

Perpisahan


XII IPA 4 ANGKATAN 2009

Perpisahan bukanlah duka,,
meski harus menyisakkan luka

sepenggal lirik ini, mungkin bisa menggambarkan suasana hati kita yang kian penat dan sesak,
memandang potret putih abu – abu kalian satu persatu, membuatku terhenyak dan kemudian tersadar bahwa beberapa tahun silam kita pernah hidup bersama, tertawa terbahak, menangis, bahkan segala suka dan duka dalam sebuah ruang 8 x 7 yang kita sebut sebagai rumah.
Semua memori , tingkah lucu dan kocak, pahit dan manisnya persahabatan, akan selalu terpatri dalam lubuk hati yang terdalam sebagai kenangan yang terindah, tak terlupakan, dan takkan pernah terulang.
Akhirnya kita menyerah sampai di sini, pada sang waktu yang telah memisahkan kita.
Tak peduli betapa bencinya kita akan perpisahan, namun kita tetap menerima, dan bahkan ikut masuk ke dalamnya,
Kebencian yang dulu terpancar cerah, kini mulai redup, lalu perlahan menghilang, kemudian terpancar kembali menjadi setitik rindu.

Mudzkirah Muhayyang  ( April 09, 2012 )